PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMPUTER
DALAM LAYANAN BIMBINGAN
KONSELING
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
FATHUL JANNAH RANGKUTI
NIMKO: 010.24.3.1.14
Ditulis
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“BIMBINGAN
KONSELING DI MADRASAH”
Dosen
Pengampu :
Suherman,
SH, M.Si
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
(STAIS)
TEBING TINGGI DELI
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata komputer
berasal dari bahasa Inggris to compute
yang berarti menghitung. Sedangkan computer
berarti alat penghitung. Kemudian kata computer
tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi komputer. Berdasarkan sifat-sifat yang
dimilikinya, komputer dapat didefenisikan sebagai “peralatan elektronik yang
bekerja secara koordinatif dan integrative berdasarkan program, dapat menerima
masukan berupa data, mengolah dalam memori, dan menampilkan hasil berupa
informasi.”[1]
Pada dasarnya komputer memiliki tiga sifat, yaitu
“bekerja dengan menggunakan tenaga listrik, bekerja berdasarkan program, dan
bekerja dalam satu sistem.”[2]
Dalam era informasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh
batas ruang dan waktu.
|
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan.
Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya
dapat dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan
memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada. Tujuannya adalah tetap
memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih
menarik,interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan
azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apakah yang dimaksud dengan
Bimbingan Konseling ?
2.
Apakah pengertian Teknologi
Informasi ?
3.
Bagaimana hubungan antara
Bimbingan Konseling dengan Teknologi Informasi ?
4.
Bagaimana manfaat penggunaan
komputer dalam Bimbingan Konseling ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan Bimbingan Konseling.
2.
Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan Tekmologi Informasi.
3.
Untuk mengetahui hubungan
antara Bimbingan Konseling dengan Teknologi Informasi.
4.
Untuk mengetahui manfaat
penggunaan komputer dalam Bimbingan Konseling.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari
penulisan makalah ini adalah:
1.
Bagi penulis, penyusunan
makalah ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan pemahaman dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat dari perkuliahan.
2.
Dengan penyusunan makalah ini, dapat
memberikan gambaran tentang hubungan antara Bimbingan Konseling dan Komputer.
3.
Sebagai bahan bacaan atau
diskusi mengenai hubungan antara Bimbingan Konseling dan Komputer.
|
PERMASALAHAN
A. Pengertian Bimbingan
Konseling
Bimbingan
secara etimologi kata ini berasal dari kata guidance
berasal dari kata kerja to guide yang
mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, atau membantu. Sesuai
istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan suatu bentuan atau
tuntunan.[3]
Defenisi
bimbingan yang pertama kali dikemukakan dalam year’s Book of Education 1955,
yaitu:
“Guidance is a process
of helping individual through their own effort to discover and develop their
potentialities both for per develop their potentialities both for personal
happiness and social use fullness (Bimbingan
adalah suatu proses membantu individu melalui usaha sendiri untuk menemukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan
sosial).”[4]
Sedangkan
menurut Dr. Moh. Surya mengemukakan bahwa “Bimbingan adalah suatu
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang
dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri,
pengarah diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang
optimal dan penyesuaian diri terhadap lingkungan.”[5]
|
Istilah
bimbingan seringkali dirangkaikan dengan istilah konseling. Hal ini disebabkan
karena bimbingan konseling itu merupakan suatu kegiatan integral.
Bimbingan
dan konseling merupakan proses upaya membantu individu untuk mecapai
perkembangannya yang optimal. Yang pada intinya bimbingan dan konseling
merupakan suatu upaya bantuan terhadap individu untuk membantu mengoptimalkan
perkembangan dalam kehidupannya serta membimbing individu agar mengetahui atau
mengerti dirinya sendiri, mengarahkan, merealisasi, mengembangkan potensi,
serta mengaktualisasi dirinya sendiri dan juga melalui tugas-tugas perkembangannya
dengan baik.
Bimbingan
dan konseling dalam pendidikan formal merupakan salah satu sarana pendukung
untuk peserta didik optimal dalam memecahkan masalah serta mengembangkan
potensi dirinya. Bimbingan dan konseling dalam pendidikan formal senantiasa menyelaraskan
dengan perkembangan pendidikan yang juga selaras dengan perkembangan zaman,
oleh karena itu, bimbingan konseling juga memerlukan suatu penyesuaian dengan
kemajuan yaitu dengan penerapan aplikasi teknologi informasi.
Dalam
usaha pemberian bantuan terhadap individu yang bermasalah, pelayanan bimbingan konseling
melaksanakan beberapa fungsi :
1.
Fungsi pengungkapan
- Fungsi pencegahan
- Fungsi penyaluran
- Fungsi pengembangan
- Fungsi penyesuaian
- Fungsi pengarahan
- Fungsi informatif
- Fungsi pemecahan
- Fungsi perbaikan
- Fungsi pemeliharaan
- Fungsi peningkatan.[7]
B. Pengertian Teknologi
Informasi
Kata teknologi berasal dari bahasa Latin “tekne (bahasa Inggris art) dan logos (bahasa Indonedia ilmu).”[8]
Dalam perkembangan teknologi, ada beberapa pengertian tentang teknologi
informasi antara lain:
1.
Teknologi informasi adalah
seperangkat alat yang membantu kita bekerja dengan informasi dan melakukan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan data.
2.
Teknologi informasi tidak hanya
terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, tetapi juga untuk
mengirimkan informasi.
3.
Teknologi informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputer dengan jalur komunikasi berkecapatan
tinggi yang membawa data, suara, dan video.
Dengan demikian, pengertian teknologi informasi
merupakan gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi telekomunikasi.
Jika kata teknologi dihubungkan dengan pendidikan, maka
dapat didefenisikan sebagai “perluasan konsep tentang media, dimana teknologi
bukan sekedar benda, alat, bahan atau perkakas, tetapi tersimpul pula sikap,
perbuatan, organisasi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.”[9]
C. Hubungan Antara Bimbingan
Konseling dan Teknologi Informasi
Teknologi
informasi memiliki fungsi dalam bimbingan konseing, antar lain:
a.
Mempermudah konselor dalam
menyusun, mencari dan juga mengolah data.
b.
Menjaga kerahasiaan suatu data,
karena dengan teknologi memungkinkan untuk menguncinya dan tidak sembarang
orang dapat mengaksesnya.
c.
Membantu individu maupun
kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam
pelaksanaan konseling.
d.
Memberikan kesempatan kepada
individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan menggunakan informasi yang
mereka terima tanpa perlu bertemu secara fisik.
e.
Menjadikan teknologi informasi
sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga kegiatan tersebut lebih
teratur dan terstruktur.
Seperti yang diketahui bahwa saat ini bimbingan
konseling belum dikatakan materi, sehingga tidak semua sekolah di Indonesia
memberikan jam yang cukup untuk materi bimbingan konseling ini, karena berbagai
alasan. Dengan demikian apakah dengan tidak tersedianya waktu yang cukup peran
guru bimbingan konseling akan berhasil. Siapapun pasti akan menjawab tidak.
Dengan argumen apapun jika waktu yang tersedia tidak cukup atau tidak sesuai
seperti yang diharapkan, maka jangan harap apa yang disampaikan bisa mengenai
sasarannya. Oleh karena itu peranan teknologi informasi bisa menjawab
kekurangan waktu tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan
konseling adalah memberikan informasi kepada klien tentang apa yang
dibutuhkannya. Selain itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu
sendiri, memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun
dapat meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Tujuan Bimbingan dan Konseling menggunakan Teknologi
Informasi kedalam melakukan pelayanannya, yaitu :
1.
Easy to Use (mudah digunakan)
2.
Easy to Manage (mudah di atur)
3.
Simple (tidak rumit)
4.
Dynamic (dinamis)
Urgensi bimbingan dan konseling mengacu pada
perkembangan serta kemajuan teknologi yang mutakhir, salah satunya ialah
penggunaan alat atau media komunikasi serta informasi elektronik baik secara
online maupun offline. Penggunaan media teknologi yang mutakhir akan senantiasa
merubah gaya serta penerapan bimbingan dan konseling yang konvensional.
Sebagaimana tujuan dari kemajuan teknologi yaitu untuk mengefisienkan atau
mempermudah akses informasi, maka penerapannya dalam bimbingan dan konseling
juga mengacu pada cara yang sama tanpa mengubah konteks dari bimbingan dan
konseling tersebut.
D. Penggunaan Komputer dalam
Layanan Bimbingan Konseling
Komputer merupakan media pembantu dalam memudahkan
seorang konselor dalam membahas tentang berbagai permasalahan yang dimiliki
oleh siswanya. Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin medius yang secara harfian berarti
tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah “perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.”[10]
Komputer
merupakan salah satu media yang dapat dipergunakan oleh konselor dalam proses
konseling. Pelling menyatakan bahwa ”penggunaan komputer (internet) dapat
dipergunakan untuk membantu siswa dalam proses pilihan karir sampai pada tahap
pengambilan keputusan pilihan karir.”[11]
Hal ini sangat memungkinkan, karena dengan membuka internet, maka siswa akan
dapat melihat banyak informasi atau data yang dibutuhkan untuk menentukan
pilihan studi lanjut atau pilihan karirnya.
Dengan
Proses
Konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer
Assisted Counseling (CAC) merupakan konseling mandiri, juga disebut
konseling komputer pasif atau biasa juga disebut dengan standalone.
Konseli mencari pemecahan masalah atau kebutuhannya melalui program interaktif konseling dalam bentuk CD
yang dirancang khusus agar konseli tersebut dapat mengeksplorasi
permasalahannya, mencari informasi yang dibutuhkan dari sejumlah informasi yang
disediakan, dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan. Dalam
penggunaan fasilitas ini (CAC), konseli dimungkin untuk tidak perlu bertemu
dengan konselor. CAC ini juga dapat dilakukan secara blended, memperdalam
materi-materi yang terdapat dalam program konseling, dan memilih tindakan
selanjutnya.[12]
Salah satu layanan bimbingan
dan konseling dengan menggunakan teknologi komputer khususnya internet adalah
E-counseling atau cybercounseling. E- counseling merupakan salah satu cara yang
efektif dan efisisen dalam proses konseling jarak jauh yang dilakukan antara
konselor dengan konseli untuk membantu masalah-masalah yang berkaitan dengan
perkembangan kepribadian dan kehidupan konseli. E-counseling atau
cybercounseling dapat dilakukan dengan berbgai layanan yaitu menggunakan e-mail
atau e-mail therapy (konselor dan konseli berkomunikasi melalui surat yang
dikirim melalui internet), atau chatting atau chat rooms (koneslor secara
langsung berkomunikasi pada waktu yang sama melalui internet).
Selain sebagai tempat penggunaan
internet, seorang konselor juga dapat menggunakan software yang terdapat dalam komputer seperti microsoft power point. Software ini dapat membantu konselor dalam
menyampaikan bahan bimbingan secara lebih interaktif. Dalam penggunaan layanan
ini, konselor dituntut agar dapat menggunakan imajinasinya agar tidak terasa
membosankan.
Program software power
point memberikan kesempatan bagi konselor untuk memberikan sentuhan-sentuhan
seni dalam bahan layanan informasi. Melalui program ini, yang ditayangkan tidak
saja berupa tulisan-tulisan yang mungkin sangat membosankan, tetapi dapat juga
ditampilkan gambar-gambar dan suara-suara yang menarik yang tersedia dalam
program power point. Melalui fasilitas ini, konselor dapat pula memasukkan
gambar-gambar di luar fasilitas power point, sehingga sasaran yang akan dicapai
menjadi lebih optimal.
Gambar-gambar yang
disajikan melalui program power point tidak statis seperti yang terdapat pada
Over Head Projector (OHP). Konselor dapat memasukkan gambar-gambar yang
bergerak, bahkan konselor bisa melakukan insert gambar-gambar yang ada di sebuah
film.
Di era yang sangat
modern ini, penggunaan software-software yang
terdapat dalam komputer sangat banyak. Para motivator misalnya, untuk
memberikan semangat baru bagi para audiensnya, mereka menampilkan beberapa
gambar yang dirangkum dalam satu program. Dan para konselor yang dapat
dikatakan sebagai motivator juga dapat melakukan hal itu dengan bantuan
komputer.
|
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi komunikasi dan informasi telah merambah
kedalam dunia pendidikan, menyebabkan satu keharusan. Bimbingan Konseling di
sekolah yang bertujuan membantu para peserta didik dalam memecahkan masalah
yang mereka dimiliki kini juga telah tersihir dan menganggap perlunya satu
teknologi terkini dalam bimbingannya. Komputerpun menjadi salah satu teknologi
yang dapat membantu satu bimbingan konseling yang ada. Proses Konseling menggunakan bantuan komputer atau Computer Assisted Counseling (CAC)
merupakan konseling mandiri, juga disebut konseling komputer pasif atau biasa
juga disebut dengan standalone. Layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknologi komputer yaitu
internet dan software. Aplikasi yang sangat nyata adalah proses layanan bimbingan dan
konseling sudah tidak harus dengan bertatap muka. Banyak sekali hambatan
yang menjadi duri bagi kemajuan dunia bimbingan dan konseling. Salah satunya
adalah sumber daya manusianya yang belum bisa memanfaatkan dengan baik kemajuan
teknologi informasi tersebut.
B. Saran
Dengan adanya tenologi komputer diharapkan kepada para
konselor agar dapat menguasai komputer paling tidak beberapa software yang
dapat membantu terwujudnya keberhasilan dalam bimbingan konseling yang ada.
Para konselor diharapkan agar terus mengekplorasi berbagai teknologi terbaru
yang dapat membantu dalam pekerjaan mereka.
|
|
Achsin, A. Media Pendidikan dalam Kegiatan Belajar
Mengajar. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang. 1986.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
Press. 2010.
Daryanto. Keterampilan Dasar Pengoperasian Komputer.
Bandung: Yrama Widya. 2004.
Hallen. Bimbingan
dan Konseling. Jakarta : Ciputat Press. 2002.
Pelling, Nadine. The Use Technology
In Career Counseling: Journal of
Technology in Counseling. Melbourne: Melbourne Journal. 2002.
Slameto. Bimbingan
di Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara. 1988.
Uno, Hamzah B.
dan Lamatenggo, Nina. Teknologi
Komunikasi dan Informasi dalam Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2010.
|
[1] Daryanto, Keterampilan Dasar
Pengoperasian Komputer, (Bandung: Yrama Widya, 2004), hlm. 11-12
[2] Ibid, hlm. 12
[3] Hallen. Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Ciputat Press,
2002), hlm. 3
[4] Ibid
[5] Ibid
[6] Ibid, hlm. 10
[7] Slameto. Bimbingan di Sekolah, (Jakarta : Bumi Aksara,
1988), hlm. 16
[8] A. Achsin, Media Pendidikan
dalam Kegiatan Belajar Mengajar, ( Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang,
1986), hlm. 10
[9] Ibid
[10] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali
Press, 2010), hlm. 3
[11] Nadine
Pelling, The Use Technology In Career
Counseling: Journal of Technology in
Counseling. (Melbourne: Melbourne Journal, 2002), hlm. 5
[12] Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi dan Informasi dalam Pembelajaran, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010), hlm. 61